« Apatis
Menunggui Setengah Nyawa
Menunggui Setengah Nyawa
Dan ketika yang lain adalah dengan pasangannya masing-masing, aku cuma menunggu!
Bumi sudah dengan langit, api sudah dengan air, bulan sudah dengan bintang.
Aku masih menunggu.
Langit berikan kecerahan pada bumi dengan biru lautnya. Air mencurahkan segala kekalemannya pada api. Dan bintang, ia selalu bersamping dengan bulan yang entah apapun keadaan bulan.
Sedang aku hanya menunggu!
Dunia tawa adalah milik mereka yang tertawa. Berbunga adalah milik mereka yang jatuh cinta.
Aku masih tetap menunggu, menungguinya!
Menunggu nyawa untuk setengah ruhku.
This entry was posted on 26 Mei 2011 at 8:25 am and is filed under Repihan Kata with tags Berdua, Hidup, Jodoh, Menunggu, Pasangan, Sendiri, Takdir. You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.
Tinggalkan komentar